Halaman 13: Pendakian Menuju Allah


Akhirnya terbeli juga nih buku: Madarijus Salikin-Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, sebelumnya saya hanya membaca versi online..ehm..

Ada apa dengan buku ini? Pertama kali membaca edisi online-nya saya sudah cukup terpesona. Maklum, sebelumnya bertanya-tanya siapa itu Ibnul Qayyim Al Jauzy yang karya-karyanya kerap dikutip para asatidz. Kemudian berselancarlah saya mencari karya-karya beliau yang cocok saya baca (namanya juga baru belajar baca karya salaf). Diantara karya-karya yang lain, ini yang paling cocok (kalau udah katam yang lain bisa menjadi bacaan lanjutan).

Isinya? Hmm…agak-agak sufistik gitu…heheh…sesuai selera bacaan saya saja. Kalau pernah baca Even Angel ask-nya Jeffrey Lang dan menyukainya, saya rekomendasikan Madarijus Salikin ini sebagai karya kanonnya (istilah anak sastra mah, kitu). Terutama karena Ibnul Qayyim al-Jauzy adalah murid Ibnu Taimiyyah, jadi pemahaman hadist, tafsir dengan segala riwayatnya—menurut saya—pastilah termasuk ketat. Syukur-syukur dari sini saya jadi lebih mudah memahami karya Ibnu Taimiyah nanti hingga berlanjut membaca karya-karya Imam Madzhab lalu asyik mencerna Shahih Bukhari-Muslim.

Nggaya banget? Hmm…menurut saya enggak… Adalah kewajiban bagi setiap muslim memahami agamanya hingga ke dasar-dasar. Dan saya sudah termasuk capek membaca tafsir tentang agama ini dari pikiran para penulis dengan tujuan dan maksud yang berbeda-beda, include juga meng-kanibal Al-Qur’an sebagai tujuan membenarkan apa yang mereka pikirkan. Padahal itu terbalik, manusia-lah yang harus menyesuaikan diri, akal dan perasaan dengan apa kata Tuhan.

Saya hanya berharap, langkah terbata-bata ini menyampaikan saya pada akhir tujuan: iman yang menghujam dalam (al-Imanu al-‘amiq).

Bismillah…Biidznilaah…

No comments:

Post a Comment